Bagi banyak umat Muslim, tawaf adalah momen paling mengharukan dalam ibadah umroh maupun haji. Mengitari Ka’bah, mengingat panggilan Allah, merasakan suasana penuh ketenangan semua menjadi pengalaman spiritual yang sulit digantikan.
Namun, bagi jamaah yang baru pertama kali berangkat terutama usia 35–60 tahun rasa grogi dan khawatir salah itu wajar. “Gerakannya bagaimana?” “Apa yang harus dibaca?” “Kapan tawaf sebaiknya dilakukan?”
Tenang, insyaAllah panduan ini akan memandu Anda langkah demi langkah. Dengan ilmu yang benar, ibadah tawaf menjadi lebih yakin, khusyuk, dan penuh makna.
Isi Artikel
ToggleApa Itu Tawaf?
Secara sederhana, tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Ibadah ini menjadi salah satu rukun umroh dan haji tanpa tawaf, ibadah tidak sah.
Sebelum memahami tata cara tawaf, sebaiknya pelajari dulu tata cara umroh lengkap agar lebih paham urutan ibadah dari ihram hingga tahallul.
Syarat Tawaf yang Perlu Diketahui
Sebelum memulai tawaf, jamaah perlu memahami beberapa syarat sah agar ibadahnya diterima dan tidak perlu diulang. Berikut penjelasannya:
1. Dalam keadaan suci
Syarat utama tawaf adalah suci dari hadas kecil maupun besar. Artinya, wudhu harus tetap terjaga sepanjang tujuh putaran tawaf. Jika batal, jamaah perlu berwudhu kembali sebelum melanjutkan.
2. Menutup aurat
Baik laki-laki maupun perempuan wajib menutup aurat dengan pakaian yang bersih, sopan, dan tidak transparan. Bagi pria, kain ihram harus terpasang dengan benar; bagi wanita, pakaian ihram harus longgar dan syar’i.
3. Mengelilingi Ka’bah dari luar Hijr Ismail
Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah dari luar area Hijr Ismail, karena bagian Hijr Ismail termasuk dalam bangunan Ka’bah. Jika melintas di dalamnya, putaran tersebut tidak sah.
4. Dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad
Setiap putaran wajib dimulai dan diakhiri tepat di garis sejajar Hajar Aswad, bukan di titik lain. Jamaah bisa menandai awal putaran dengan lampu hijau atau garis khusus yang ada di lantai Masjidil Haram.
5. Menghadap Ka’bah saat memulai tawaf
Sebelum mulai berjalan, jamaah disunnahkan menghadap Ka’bah saat sejajar dengan Hajar Aswad, mengangkat tangan seperti takbir, dan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar” sebagai tanda memulai ibadah.
6. Berjalan kaki jika mampu
Tawaf idealnya dilakukan sambil berjalan kaki sebagai bentuk pengabdian dan kesungguhan dalam ibadah. Namun, bagi jamaah lanjut usia, sakit, atau tidak kuat berdiri lama, diperbolehkan menggunakan kursi roda atau bantuan petugas.
Tata Cara Tawaf Step-by-Step
1. Niat dalam hati
Cukup niatkan tawaf lillahi ta’ala. Tidak wajib niat lisan, namun boleh:
“Nawaitu thawafa lillahi ta‘ala.”
2. Mulai dari Hajar Aswad
- Hadap Ka’bah
- Angkat kedua tangan seperti takbir
- Ucapkan:
Bismillahi Allahu Akbar
Lalu mulai berjalan.
3. Mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran
- Tetap bergerak memutar berlawanan jarum jam
- Pastikan melewati area Hijr Ismail (tidak boleh memotong)
4. Bacaan saat tawaf
Tidak ada doa wajib tertentu. Yang terpenting:
- Banyak dzikir
- Perbanyak salawat
- Boleh doa pribadi
- Jangan memaksakan hafalan panjang
Doa yang dianjurkan antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad:
Rabbanaa aatina fid-dunyaa hasanah
wa fil-aakhirati hasanah
wa qinaa ‘adzaaban-naar
5. Menyentuh atau melambaikan tangan ke Hajar Aswad
Untuk keselamatan, cukup melambaikan tangan jika kondisi ramai.
6. Selesai 7 putaran
Tutup dengan doa syukur dan salawat.
Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah akan melanjutkan dengan ibadah sa’i. Baca juga panduan lengkapnya di artikel Bacaan Doa Sa’i dan Urutannya agar tidak keliru dalam praktiknya.
Apa Saja Aturan Tawaf?
Agar tawaf sah dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW, jamaah perlu memperhatikan beberapa aturan penting berikut ini:
1. Mulai dari Hajar Aswad
Tawaf harus selalu dimulai dari Hajar Aswad, bukan dari titik lain. Jamaah bisa mengenali posisinya dari garis atau lampu penanda di lantai Masjidil Haram.
2. Melakukan 7 Putaran Lengkap
Tawaf wajib dilakukan tujuh kali putaran penuh mengelilingi Ka’bah. Jika kurang satu putaran saja, maka tawaf dianggap tidak sah dan harus diulang dari awal.
3. Menghadap Ka’bah Saat Memulai
Sebelum memulai putaran pertama, jamaah disunnahkan menghadap Ka’bah sambil mengangkat tangan dan mengucap takbir. Posisi ini menandai dimulainya tawaf, bukan dengan membelakangi Ka’bah.
4. Dilakukan di Masjidil Haram
Tawaf hanya sah jika dilakukan di dalam area Masjidil Haram, tepat mengelilingi Ka’bah. Tidak bisa diganti atau dilakukan di tempat lain.
5. Melewati Luar Hijr Ismail
Saat tawaf, jamaah wajib berjalan di luar area Hijr Ismail. Bagian Hijr Ismail termasuk ke dalam bangunan Ka’bah, sehingga jika dilewati dari dalam, maka putaran tawaf tidak sah.
Amalan Sunnah Saat Tawaf
- Idhthiba’ (Menyingkap Bahu Kanan)
- Raml (Berjalan Cepat di 3 Putaran Pertama)
- Shalat Dua Rakaat Setelah Tawaf
- Minum Air Zam-Zam
- Berdoa di Multazam
Tawaf Sebaiknya Jam Berapa?
Waktu terbaik untuk kenyamanan:
- Pagi buta (01.00–04.00) – lebih tenang
- Ba’da Isya – 23.00 – lebih sejuk
- Siang hari – hindari jika tidak kuat panas
Untuk jamaah 35–60 tahun, pilih waktu sepi & nyaman agar tidak kelelahan.
Kesimpulan
Tawaf adalah ibadah yang indah dan penuh makna. Dengan persiapan ilmu dan hati yang tenang, Anda bisa melaksanakannya dengan yakin dan nyaman. Ingat:
- Fokus pada kekhusyukan, bukan hafalan panjang
- Jaga kesehatan & energi
- Ikuti sunnah, insyaAllah ibadah lebih sempurna
Semoga setiap langkah ibadah tawaf Anda menjadi bagian dari umroh yang mabrur. Baca juga Doa Umroh Mabrur agar perjalanan spiritual Anda semakin bermakna.










