Nava Tour – Tertarik mencoba umroh mandiri? Jenis perjalanan ibadah ini kini semakin populer di kalangan jamaah yang ingin merasakan pengalaman ke Tanah Suci dengan cara yang lebih fleksibel dan hemat ongkos.
Umroh mandiri yang sering disebut juga sebagai umroh backpacker adalah pilihan bagi mereka yang ingin mengatur sendiri seluruh kebutuhan perjalanan, tanpa bergantung pada biro agen umroh.
Banyak orang tertarik karena ongkos umroh mandiri cenderung lebih ringan dan terasa lebih personal. Namun, di balik kebebasannya, ada beberapa risiko dan tantangan yang perlu dipertimbangkan. Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari umroh mandiri dibanding umroh reguler.
Isi Artikel
ToggleApa Itu Umroh Mandiri?
Umroh mandiri secara definisi merujuk pada aktivitas umroh ke Tanah Suci tanpa bantuan biro agen umroh, yang mana jamaah mengatur semua kebutuhan dan kegiatan sendiri.
Sementara secara bahasa, backpacker diartikan sebagai tas punggung atau yang lebih populer disebut dengan tas ransel.
Penggunaan istilah backpacker di dalamnya karena biasanya jamaah yang berpergian secara mandiri identik dengan membawa tas atau ransel. Inilah mengapa disebut sebagai umroh backpacker.
Perbandingan Umroh Mandiri dan Umroh Biro Agen Reguler
Umroh mandiri dan umroh reguler merupakan jenis ibadah yang bertujuan sama, namun beda prosedur keberangkatannya. Berikut perbandingan antara umroh mandiri dan umroh reguler dari segi hukum, pengeluaran, serta persiapan yang dibutuhkan.
1. Pengeluaran
Perbandingan umroh mandiri dan umroh reguler yang pertama adalah dari segi pengeluarannya. Untuk umroh mandiri umumnya lebih terjangkau karena segala kebutuhan diurus sendiri oleh jamaah, jadi bisa bervariasi tergantung pada pilihan akomodasi serta perhitungan calon jamaah.
Sedangkan pengeluaran untuk umroh reguler biasanya lebih mahal karena mencakup berbagai pelayanan mulai dari persiapan, pelaksanaan umroh hingga kepulangan ke Tanah Air.
Adapun rincian perbandingan pengeluaran antara umroh mandiri backpacker dengan umroh reguler, yakni :
Umroh Mandiri
- Tiket Pesawat : Rp 7.000.000 – Rp 11.000.000
- Pengeluaran Visa Umroh : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
- Akomodasi Hotel : Rp 3.000.000 – Rp 7.000.000 (tergantung hotel)
- Makanan dan Transportasi : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
- Total Pengeluaran Umroh : Rp 17.000.000 – Rp 20.000.000
Umroh Reguler
- Pengeluaran Umroh Agency : Rp 20.000.000 – Rp 25.000.000
- Pengeluaran tambahan : Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
- Total Pengeluaran Umroh Reguler : Rp. Rp.27.000.000 – Rp. 29.000.000
2. Pembuatan Visa
Jika hendak melakukan umroh, calon jamaah harus membuat visa umroh terlebih dahulu sebagai salah satu persyaratan wajib.
Bedanya, pengurusan visa umroh untuk jamaah biro agen biasanya dilayani secara kolektif, sementara jamaah umroh mandiri harus mengurus visa umroh secara individu dengan meminta bantuan agen umroh tertentu. Sayangnya, ini tidaklah mudah sebab tak semua biro agency umroh mau untuk mengurus visa saja.
Prosedur Pelaksanaan Umroh
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jamaah umroh melakukan segala sesuatunya secara independen. Itu artinya, dalam pelaksanaan umroh tidak memiliki pendampingan dan lebih bebas dalam menjalankan sesuai keinginan pribadi.
Adapun untuk prosedur pelaksanaan umroh reguler dilakukan bersama rombongan dan mengikuti panduan dari pembimbing berpengalaman yang telah agency sediakan.
Keuntungan Umroh Mandiri Backpacker
Bukan tanpa alasan umroh backpacker diminati oleh banyak masyarakat yang ingin berangkat umroh dengan mudah. Hal ini tak lepas dari berbagai kemudahan/keunggulan yang bisa jamaah dapatkan, di antaranya :
- Jamaah bisa menghemat pengeluaran umroh jauh lebih sedikit dari umroh reguler
- Adanya kebebasan bagi jamaah dalam mengatur itinerary umroh sesuai kebutuhan dan keinginan
- Tidak adanya jadwal dan rutinitas yang terikat bersama rombongan, yang memungkinkan jamaah bisa lebih fokus beribadah tanpa harus mengikuti aturan.
- Kesempatan bagi jamaah untuk bisa membangun komunitas, memperluas jaringan, dan menjalin pertemanan bersama jamaah umroh mandiri/backpacker lainnya.
- Adanya pengalaman umroh yang lebih personal dan mendalam yang bisa jamaah rasakan.
Resiko Umroh Mandiri Backpacker
Mencoba umroh backpacker memang dapat membantu jamaah lebih hemat dari segi pengeluaran. Tapi, tahukah Anda bahwa berangkat umroh secara mandiri juga memiliki resiko yang merugikan? Berikut adalah di antaranya!
- Kerugian pertama yang mungkin timbul dari kegiatan umroh backpacker adalah kesulitan dalam persiapan. Proses pengurusan berbagai persyaratan untuk berangkat umroh bisa sangat memakan waktu dan membingungkan calon jamaah.
- Munculnya berbagai kendala selama perjalanan menjadi kerugian/risiko umroh mandiri selanjutnya yang mungkin terjadi. Seperti, risiko tersesat, kesulitan berkomunikasi, hingga penipuan.
- Ketika Anda berangkat umroh secara Mandiri, informasi yang jelas selama pelaksanaan ibadah sangatlah minim. Ini memungkinkan terjadinya kesalahan, yang bisa berakibat fatal dan membatalkan ibadah umroh.
- Jamaah umroh backpacker harus mencari dan memesan sendiri segala kebutuhan akomodasi dan transportasi. Ini berarti, Anda yang berangkat mandiri mengalami kekurangan fasilitas dan layanan yang memadai.
- Umroh backpacker umumnya tidak memiliki izin resmi. Ketidakpatuhan ini bisa berakibat pada masalah hukum, terkena denda, bahkan hukuman penjara.
Penutup
Umroh mandiri memang menawarkan fleksibilitas dan potensi penghematan ongkos yang cukup signifikan dibandingkan umroh reguler.
Namun, sebelum memutuskan untuk berangkat sendiri ke Tanah Suci, penting untuk memahami segala risiko, tantangan, serta kebutuhan persiapannya.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk umroh mandiri, jangan lupa untuk menghitung dengan cermat semua komponen tarif umroh, kamu juga bisa bandingkan dengan estimasi biaya umroh agar perjalanan ibadahmu tetap nyaman dan sesuai anggaran. Semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil langkah besar menuju Baitullah.










