Bagi setiap muslim yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umroh, ada satu sunnah penting yang sebaiknya tidak ditinggalkan, yaitu mandi ihram.
Banyak jamaah yang masih bingung: bagaimana tata cara mandi ihram, apa bacaan niatnya, apakah boleh menggunakan sabun, dan kapan niat ihram dibaca?
Namun sebelum masuk ke pembahasan mandi ihram, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu ihram dalam awal perjalanan ibadah haji dan umroh. Dengan memahami makna ihram, proses mandi ihram akan terasa lebih bermakna.
Isi Artikel
ToggleApa Itu Mandi Ihram?
Mandi ihram adalah mandi yang dilakukan sebelum mengenakan pakaian ihram dan membaca niat haji atau umroh. Hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan, baik bagi laki-laki maupun perempuan (termasuk wanita yang sedang haid atau nifas).
Tujuan mandi ihram adalah membersihkan diri dan mempersiapkan tubuh untuk memasuki ibadah suci yang penuh kekhusyukan.
Bagaimana Tata Cara Mandi Ihram?
Tata cara mandi ihram sebenarnya mirip dengan mandi wajib. Bedanya, mandi ihram dilakukan dengan niat khusus sebelum mengenakan pakaian ihram. Berikut langkah-langkah sederhananya:
- Niat dalam hati
Jamaah berniat mandi ihram untuk memulai ibadah umroh atau haji. - Membasuh kedua tangan hingga bersih.
- Membersihkan kotoran atau najis dari tubuh.
- Berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat.
- Menyiram kepala tiga kali hingga merata ke seluruh rambut dan kulit kepala.
- Menyiram seluruh tubuh mulai dari bagian kanan lalu kiri.
- Menggunakan pakaian ihram setelah selesai mandi.
Intinya, mandi ihram tidak berbeda jauh dengan mandi junub, hanya niatnya yang membedakan.
Apa Bacaan Niat Mandi Ihram?
Banyak jamaah yang mencari “niat mandi ihram” seperti doa khusus, padahal tidak ada lafaz niat mandi ihram yang diajarkan secara spesifik dalam hadis.
Cukup dengan niat di dalam hati bahwa mandi dilakukan untuk ihram. Jika ingin melafalkan doa, bisa membaca doa mandi umum:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِلإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla lil-ihrami lillahi ta’ala”
(Aku niat mandi untuk ihram karena Allah Ta’ala)
Setelah mandi, barulah jamaah mengenakan kain ihram dan membaca niat ihram (talbiyah) sesuai tujuan ibadah:
Niat ihram untuk Umroh:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
“Labbaik Allahumma ‘umratan”
(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan umroh).
Niat ihram untuk haji:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا
“Labbaik Allahumma hajjan”
(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan haji).
Apakah Mandi Ihram Pakai Sabun?
Pertanyaan ini cukup sering muncul di kalangan jamaah. Jawabannya: boleh menggunakan sabun atau sampo saat mandi ihram, asalkan dilakukan sebelum niat ihram.
Kenapa demikian? Karena setelah berniat ihram, jamaah tidak boleh menggunakan wewangian, termasuk sabun yang mengandung parfum. Jadi, gunakan sabun atau sampo seperlunya sebelum mengenakan kain ihram.
Tipsnya:
- Pilih sabun atau sampo yang netral (tanpa pewangi berlebihan).
- Jika sudah masuk niat ihram, cukup menjaga kebersihan dengan air tanpa sabun.
Ringkasan Penting
- Mandi ihram hukumnya sunnah, dilakukan sebelum memakai kain ihram.
- Tata caranya mirip mandi wajib, ditambah niat untuk ihram.
- Boleh pakai sabun, asal sebelum niat ihram.
- Niat ihram dibaca ketika melewati miqat, bukan sebelumnya.
Penutup
Melakukan mandi ihram dengan benar akan membuat jamaah merasa lebih segar, bersih, dan siap menjalani ibadah haji atau umroh dengan khusyuk. Walaupun hukumnya sunnah, mandi ihram sangat dianjurkan karena mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Semoga penjelasan ini membantu kamu yang sedang bersiap untuk perjalanan suci. Jangan lupa, persiapkan diri sebaik mungkin agar ibadah lebih lancar dan penuh berkah.