Bagi umat Islam, ibadah umroh adalah salah satu bentuk penghambaan yang sangat mulia. Namun sering muncul pertanyaan, bagaimana jika seseorang belum sempat menunaikan umroh lalu meninggal dunia? Apakah kita bisa mengumrohkan orang yang sudah meninggal?
Jawabannya, ya, boleh. Bahkan, melaksanakan umroh untuk orang tua, kerabat, atau sahabat yang telah wafat bisa menjadi bentuk bakti sekaligus amal jariyah bagi almarhum.
Di artikel ini, kita akan membahas dengan santai namun lengkap tentang cara mengumrohkan orang yang sudah meninggal, niatnya, hingga cara lain beramal untuk mereka.
Isi Artikel
ToggleApakah Boleh Umroh untuk Orang yang Sudah Meninggal?
Dalam Islam, ibadah haji dan umroh boleh dilakukan badal (diwakilkan) untuk orang lain, termasuk yang sudah meninggal dunia. Hal ini berdasarkan hadis sahih, ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya ayahku sudah tua renta dan tidak mampu lagi berhaji. Apakah aku boleh menghajikannya?”
Rasulullah ﷺ menjawab: “Ya, hajikanlah dia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, para ulama berpendapat bahwa umroh untuk orang yang sudah meninggal juga diperbolehkan, karena umroh hukumnya serupa dengan haji.
Bagaimana Niat Umroh untuk Orang yang Sudah Meninggal?
Saat hendak melaksanakan umroh badal, niat tetap dibacakan oleh orang yang mengerjakan umroh. Bedanya, niat ditujukan atas nama orang yang meninggal.
Contoh niat umroh untuk almarhum:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً عَنْ فُلَانٍ
Labbaik ‘umratan ‘an fulan
(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan umroh atas nama si fulan).
Kata fulan diganti dengan nama orang yang akan diumrohkan. Jika tidak bisa menyebut nama dalam bahasa Arab, cukup diniatkan di hati “untuk ayah saya” atau “untuk ibu saya”.
Bagaimana Tata Cara Mengumrohkan Orang yang Sudah Meninggal?
Secara umum, tata caranya sama seperti umroh biasa, hanya niatnya yang berbeda. Berikut langkah-langkahnya:
- Mandi ihram dan memakai kain ihram di miqat.
- Berniat umroh atas nama almarhum (badal umroh).
- Membaca talbiyah seperti biasa.
- Melaksanakan rukun umroh: thawaf, sa’i, dan tahallul.
- Setelah selesai, berdoa agar pahala umroh diberikan kepada orang yang meninggal.
Bagaimana Cara Bersedekah atas Nama Orang yang Sudah Meninggal?
Selain mengumrohkan, kita juga bisa bersedekah atas nama almarhum. Caranya sederhana:
- Memberi makan orang miskin dengan niat pahalanya untuk orang yang meninggal.
- Menyumbang untuk pembangunan masjid atau pesantren.
- Membiayai pendidikan anak yatim.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim)
Jadi, sedekah atas nama almarhum termasuk sedekah jariyah yang akan terus mengalir pahalanya.
Bagaimana Cara Kita Mengirim Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal?
Doa adalah hadiah terbaik untuk orang yang sudah meninggal. Cara mengirim doa sangat mudah, bisa dilakukan kapan saja. Misalnya setelah sholat atau saat berziarah ke makam.
Doa yang paling dianjurkan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Allahummaghfir lahu, warhamhu, wa ‘afihi, wa’fu ‘anhu
(Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sehatkanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya).
Selain itu, anak-anak yang mendoakan orang tuanya juga menjadi amalan yang tidak terputus, sebagaimana disebutkan dalam hadis.
Penutup
Mengumrohkan orang yang sudah meninggal adalah bentuk kasih sayang sekaligus bakti kita. Dengan niat tulus, pahala umroh tersebut akan sampai kepada almarhum. Selain itu, kita juga bisa memperbanyak doa dan sedekah atas nama mereka.
Semoga Allah menerima amal baik kita dan memberikan pahala yang mengalir untuk orang-orang tercinta yang telah mendahului kita.
Ingin Hadiahkan Pahala Umroh untuk Orang Tua Tercinta?
Badal umroh adalah cara indah untuk mengirimkan pahala kepada orang tua, keluarga, atau sahabat tercinta, terutama bagi mereka yang sudah wafat atau tidak mampu berangkat sendiri.










